Ethnic Music

contoh dari ethnic musik adalah musik Indonesia yang menunjukkan keanekaragaman budaya, kreativitas musik lokal, serta selanjutnya pengaruh musik asing yang berbentuk adegan musik kontemporer Indonesia. Hampir ribuan pulau di Indonesia dengan sejarahnya sendiri budaya dan seni dan karakter. [1] Hal ini menyebabkan ratusan bentuk musik yang berbeda, yang sering menyertai tari dan teater. Para musik Jawa, Sumatera, Bali, Flores dan pulau-pulau lainnya telah didokumentasikan dan dicatat, dan penelitian oleh para sarjana Indonesia dan internasional sedang berlangsung. Musik di Indonesia mendahului catatan sejarah, berbagai suku asli Indonesia sering menggabungkan nyanyian dan lagu-lagu disertai dengan instrumen musik dalam ritual mereka. Hari ini musik kontemporer Indonesia adalah populer di wilayah tersebut, termasuk negara-negara tetangga, Malaysia, Singapura dan Brunei

Gamelan

Bentuk yang paling populer dan terkenal dari musik Indonesia mungkin adalah gamelan, sebuah ensemble instrumen perkusi disesuaikan, yang meliputi metalofon, drum, gong dan biola spike bersama dengan seruling bambu. Ansambel serupa yang lazim di seluruh Indonesia dan Malaysia, namun gamelan berasal dari Jawa, Bali, dan Lombok.

Di Jawa Tengah, gamelan rumit dan cermat ditata. Melodi pusat dimainkan pada metalofon di tengah orkestra, sedangkan elaborasi depan dan ornamentasi pada melodi, dan, di belakang, gong perlahan menekankan musik. Ada dua sistem tuning. Setiap Gamelan disetel untuk dirinya sendiri, dan interval antara catatan pada skala bervariasi antara ansambel. The metalofon mencakup empat oktaf, dan termasuk jenis seperti slenthem itu, demung, saron panerus dan balungan. Jiwa gamelan diyakini berada di gong besar, atau gong ageng. Gong lainnya yang sesuai untuk setiap not skala dan termasuk ketuk, kenong dan kempul. Bagian depan orkestra beragam, dan meliputi rebab, suling, siter, bonang dan gambang. Chorus Male (Gerong) dan perempuan (pesindhen) vokalis solo umum.

Dengan kedatangan penjajah Belanda, sebuah sistem yang disebut nomor kepatihan dikembangkan untuk merekam musik. Musik dan tari pada waktu itu dibagi menjadi beberapa gaya berdasarkan pengadilan utama di daerah - Surakarta, Yogyakarta, Pakualaman dan Mangkunegaran.

Gamelan dari Jawa Timur kurang terkenal dari bagian tengah atau barat pulau. Mungkin yang paling khas dari daerah tersebut adalah gamyak sangat besar drum. Di Jawa Barat, sebelumnya Sunda, memiliki beberapa jenis gamelan. Gamelan Degung, gamelan salendro dan sunda tembang tiga jenis utama. Minoritas Osing Jawa di Jawa Timur dikenal untuk musik sosial untuk pernikahan dan perayaan lainnya, yang disebut Gandrung, serta angklung, dimainkan oleh anak laki-laki amatir muda, yang sangat mirip dengan gamelan Bali.